Minggu, 06 Oktober 2013

Sistem Endokrin



ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.N DENGAN HYPOTHYROID









Makalah Ini Disusun oleh :
Kelompok  Ruang 302

 






PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2012-2013








Asuhan Keperawatan Ny. N dengan Hypothyroid
Kasus
Ny. N 45 tahun dirawat dengan keluhan tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh, dia tidak mngerti kenapa ini terjadi? Keluhan lainnya suka merasa dingin walaupun udara dilingkungan sangat panas. Ners Jimmy melakukan pemeriksaan fisik didapat TD : 90/60 mmHg , Nadi : 64 x/menit , Suhu : 37,3oC. Miksedema ; hasil rontgen thorax : efusi pleura.
1.    PENGKAJIAN
1)      Data Pasien :
Nama                                         : Ny. N
Tempat, Tanggal Lahir               : Jakarta, 23 Februari 1968
Umur                                          : 45 tahun
Jenis kelamin                              : Perempuan
Agama                                       : Islam
Suku                                           : Jawa
Pekerjaan                                   : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan                     : Menikah
Status pendidikan                      : SLTA
Diagnosa medis                         : Hypothyroid

2)      Riwayat penyakit :
Keluhan Utama :
Klien datang ke Rumah Sakit hari Senin, 11 Maret 2013 dengan keluhan keluhan tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini, suka sesak, rambutnya rontok sangat banyak setiap kali menyisir, suaranya sudah seminggu ini parau, kuku juga mudah rapuh.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien mengalami hypothyroid
Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien tidak mempunyai riwayat penyakit terdahulu
Riwayat Kesehatan Keluarga :
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit hypothyroid
3)      Pemeriksaan fisik
a.      Pola Istirahat dan Tidur
Sangat malas beraktivitas, dan  ingin tidur sepanjang hari
b.      Sistem pencernaan
Lidah tampak menebal, nafsu makan berkurang, anoreksia, peningkatan berat badan, konstipasi, distensi abdomen.                            
c.       Sistem kardiovaskuler
Perbesaran jantung, disritmia, hipotensi, nadi lambat, penurunan  frekuensi  denyut  jantung, penurunan curah jantung
d.      Sistem musculoskeletal
Parastesia dan reflek tendon menurun, gerak-gerik klien sangat lamban, lemah, cepat lelah, sakit pada sendi dan otot, gerakan yang canggung lamban
e.       Sistem neurologic
Berbicara lambat, kelopak mata turun, wajah bengkak, pusing, pucat, perlambatan daya pikir, berbicara lambat dan terbata-bata, gangguan memori, perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung, hilang pendengaran.
f.       Sistem reproduksi
Pada wanita : terjadi perubahan menstruasi seperti amenore,atau masa menstruasi yang memanjang. Pria : penurunan libido, impoten.
g.      Sistem Integumen
Kulit kasar, tebal dan bersisik, dingin dan pucat, tidak tahan terhadap dingin, Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki, pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal; rambut kering, kasar; rambut rontik dan pertumbuhannya buruk.
h.      Emosi/psikologis
Klien sangat sulit membina hubungan sasial dengan lingkungannya, mengurung diri, depresi, apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri.

2.      DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF
DATA OBJEKTIF
1.        Klien mengeluh tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini
2.        Klien mengeluh suka sesak
3.        Klien mengeluh rambutnya rontok sangat banyak setiap kali menyisir
4.        Klien mengatakan suaranya sudah seminggu ini parau
5.        Klien mengatakan kuku juga mudah rapuh
6.        Klien tidak mengerti kenapa ini terjadi
7.        Klien mengeluh suka merasa dingin walaupun udara dilingkungan sangat panas.
8.        Kemungkinan klien mengeluh malas beraktivitas
9.        Kemungkinan klien ingin tidur sepanjang hari
10.    Kemungkinan klien mengeluh konstipasi,
11.    Kemungkinan klien mengatakan mengalami penurunan berat badan
12.    Kemungkinan klien mengeluh sakit pada sendi dan otot
13.    Kemungkinan klien mengeluh pusing
14.    Kemungkinan klien mengatakan perubahan menstruasi, masa menstruasi yang memanjang
15.    Kemungkinan klien mengatakan tidak tahan terhadap dingin,
1.      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC ,
2.      Miksedema
3.      Hasil rontgen thorax : efusi pleura.
4.      Kemungkinan klien terlihat malas beraktivitas
5.      Kemungkinan lidah klien tampak menebal
6.      Kemungkinan klien terlihat penurunan reflek tendon
7.      Kemungkinan klien terlihat gerak-gerik sangat lamban,
8.      Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat lelah,
9.      Kemungkinan klien terlihat gerakan yang canggung lamban
10.  Kemungkinan klien terlihat berbicara lambat dan terbata-bata
11.  Kemungkinan klien terlihat kelopak mata turun dan wajah bengkak,
12.  Kemungkinan klien terlihat mengalami perlambatan daya pikir
13.  Kemungkinan klien terlihat mengalami gangguan memori
14.  Kemungkinan klien terlihat perhatian kurang, letargi atau somnolen, bingung
15.  Kemungkinan kulit klien teraba kasar, tebal, bersisik, dingin dan pucat
16.  Kemungkinan klien terlihat adanya pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki
17.  Kemungkinan klien terlihat pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
18.  Kemungkinan terlihat rambut klien kering, kasar; dan pertumbuhannya buruk

3.    ANALISA DATA
DATA
PROBLEM
ETIOLOGI
DS :
·      Klien mengeluh suka sesak
·      Klien mengatakan suaranya sudah seminggu ini parau
·      Kemungkinan klien mengatakan kesulitan saat bernapas
·      Kemungkinan klien
DO:
·      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
·      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
·      Klien terlihat sesak napas
·      Kemungkinan klien terlihat menggunakan otot bantu pernapasan
·      Kemungkinan klien terlihat memegangi dada
·      Kemungkinan klien terlihat cemas dan gelisah
Pola napas tidak efektif
Depresi ventilasi
DS :
·      Klien mengeluh suka sesak
·      Klien mengatakan suaranya sudah seminggu ini parau
·      Kemungkinan klien mengeluh pusing
DO:
·      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
·      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
·      Klien terlihat pucat
·      Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat lelah,
·      Kemungkinan klien mengalami perbesaran jantung
·      Kemungkinan klien terlihat memegangi dada
·      Kemungkinan klien
Penurunan curah jantung
Degenerasi otot jantung (miokarditis)
DS :
·      Klien mengeluh tidak ada nafsu makan sudah seminggu ini
·      Klien mengeluh suka sesak
·      Klien mengeluh rambutnya rontok sangat banyak setiap kali menyisir
·      Klien mengatakan kuku juga mudah rapuh
·      Kemungkinan klien mengeluh malas beraktivitas
·      Kemungkinan klien mengeluh pusing
DO :
·      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC
·      Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen thorax : efusi pleura
·      Kemungkinan klien terlihat malas beraktivitas
·      Kemungkinan lidah klien tampak menebal
·      Kemungkinan klien terlihat lemah, cepat lelah,
·      Kemungkinan kulit klien teraba kasar, tebal, bersisik, dingin dan pucat
Perubahan  nutrisi kurang dari kebutuhan
Peningkatan metabolisme
DS :
·      Klien mengatakan tidak mengerti kenapa ini terjadi
·      Kemungkinan klien mengeluh pusing
·      Kemungkinan klien mengeluh tentang sakit dan gejala yang dialami
·      Kemungkinan klien mengatakan hal yang sama berulang
DO:
·      Tanda-tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 64 x/menit
Suhu : 37,3oC ,
·      Miksedema
·      Hasil rontgen thorax : efusi pleura.
·      Kemungkinan klien terlihat mengalami perlambatan daya pikir
·      Kemungkinan klien terlihat mengalami gangguan memori
·      Kemungkinan klien terlihat kurang perhatian, letargi atau somnolen, bingung
Perubahan proses berpikir
Perubahan fisiologis : penurunan stimulasi SSP

4.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TANGGAL DITEMUKAN
TANGGAL TERATASI
1.      Pola napas tidak efektif b.d depresi ventilasi

2.      Penurunan curah jantung b.d miokarditis, pembesaran jantung

3.      Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d peningkatan metabolisme

4.      Perubahan proses berpikir b.d perubahan fisiologis : penurunan stimulasi SSP
11 03 2013



11 03 2013




11 03 2013





11 03 2013



14 03 2013



14 03 2013




14 03 2013





14 03 2013




5.      INTERVENSI
NO DX
TUJUAN DAN KRITERIA HASIL
INTERVENSI
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan pola napas tidak efektif dapat teratasi dengan kriteria hasil :
·         Menunjukkan pola napas efetif
·          Frekuensi dan kedalaman dalam keadaan normal
·         Paru-paru jelas/bersih
·         Berpartisipasi dalam aktivitas meningkatkan fungsi paru
Mandiri :
1.     Kaji frekuensi, kedalaman pernapasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernapasan, termasuk penggunaan otot bantu / pelebaran nasal.
Rasional : kecepatan biasanya meningkat. Dispnea dan terjadi peningkatan kerja napas. Kedalam pernapasan bervariasi tergantng derajat gagal napas. Ekspansi dada terbatas yang berhubungan dengan atelektasis atau nyeri dada pleuritik.
2.     Auskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas adventisius, seperti krekels, mengi, gesekan pleural.
Rasional : bunyi napas menurun ada bila jalan napas obstruksi sekunder terhadap perdarahan, bekuan atau kolaps jalan napas kecil (atelektasis). Ronki dan mengi menyertai obstruksi jalan napas / kegagalan pernapasan
3.     Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bangunkan pasien turun tempat tidur dan ambulasi sesegara mungkin
Rasional : duduk tinggi memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernapasan. Pengubahan posisi dan ambulasi meningkatkan pengisisan udara segmen paru berbeda sehingga memperbaiki difusi gas.
4.     Dorong / bantu pasien dalam napas dalam dan latihan batuk.
Rasional : dapat meningkatkan/ banyaknya sputum dimana gangguan ventilasi dan ditambah ketidaknyamanan upaya bernapas.
Kolaborasi
5.     Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : menurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral dan tekanan  meningkat/terbentuknya edema
6.     Berikan humidifikasi tambahan misalnya : nebuliser ultrasonik
Rasional : memberikan kelembaban pada membra mukosa
2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan penurunan curah jantung dapat teratasi dengan kriteria hasil :
·         Penurunan episode dispnea, angina dan disritmia
·         Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung
Mandiri
1.      Pantau frekuensi / irama jantung
Rasional : takikardi atau disritmia dapat terjadi saat jantung berupaya untuk menigkatkan curahnya berespons pada demam, hipoksia dan asiodosis karena iskemia
2.      Auskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4
Rasional : memeberikan deteksi dini dan terjadinya komplikasi misalnya gagal jantung, tamponade jantung
3.      Dorong tirah baring dalam posisi semi-fowler
Rasional : menurunkan beban kerja jantung, memaksimalkan curah jantung
4.      Berikan tindakan kenyamanan misalnya gosokan punggung dan perubahan posisi dan kativitas hiburan dalm toleransi jantung
Rasional : meningkatkan relaksasi dan mengarahkan kembali perhatian
5.      Dorong penggunaan teknik manajemen stres misalnya bimbingan imajinasi, latihan pernapsan.
Rasional : perilaku yang bermanfaat mengontrol ansietas, meningkatkan relaksasi, menurunkan beban kerja jantung
6.      Selidiki nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi, peningkatan CVP, perubahan tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
Rasional : manifestasi klinis dari tamponade jantung yang dapat terjadi pada perikarditis bila akumulasi cairan dalam kantung perikardia membatasi pengisian curah jantung
7.      Evaluasi keluhan lelah, dispnea, palpitasi, nyeri dada kontinu
Rasional : manifestasi klinis dari GJK yang dapat menyertai endokarditis atau miokarditis
Kolaborasi :
8.      Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional : meningkatkan kesediaan oksigen untuk fungsi miokard dan menurunakn efek metabolisme anaerob yang terjadi sebagai akibat dari hipoksia dan asiodosis
9.      Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya digitalis atau diuretik
Rasional : dapat diberikan untuk meningkatkan kontraktilitas miokard dan menurunkan beban kerja jantung pada adanya miokarditis
3
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
·         Menunjukkan berat badan stabil atau meningkat
·         Peningkatan kekuatan otot
Mandiri  
1.     Auskultasi bising usus dan kaji apakah ada nyeri perut, mual atau muntah
Rasional : kekuarangan kortisol dapat menyebabkan gejala gastrointestinal berat yang mempengaruhi pencernaan dan absorpsi dari makanan
2.     Catat adanya kulit yang dingin atau basah, perubahan tingkat kesadaran, nadi yang cepat, peka rangsang, nyeri kepala, sempoyongan
Rasional : gejala hipoglikemia dengan timbulnya tanda tersebut mungkin perlu pemberian glukosa dan mengidentifikasikan pemberian tambahan glukokortikoid
3.     Pantau pemasukan maknaan dan timbang berat badan setiap hari
Rasional : anoreksia, kelemahan dan kehilangan pengaturan metabolisme oleh kortisol terhadap maknana dapat megakibatkan penurunan berat badan dan terjadinya malnutrisi
4.     Catat muntah mengenai jumlah kejadian atau karakteristik lainnya
Rasional : ini dapat membantu untuk menentukan derajat kemampuan pencernaaan atau absorpsi makanan.
5.     Berikan atau bantu perawatan mulut
Rasional : mulut yang bersih dapat meningkatkan napsu makan
6.     Berikan lingkungan yang nyaman untuk makan contoh bebas dari bau tidak sedap, tidak terlalu ramai, udara yang tidak nyaman
Rasional : dapat meningkatkan napsu makan dan memperbaiki pemasukan makanan.
7.     Berikan informasi tentang menu pilihan
Rasional : perencanaan menu yang disukai pasien dapat menstimulasi napsu makan dan meningkatkan pemasukan makanan.
Kolaborasi
8.     Berikan cairan IV
Rasional : memenuhi kebutuhan cairan/nutrisi sampai masukan oral dapat dimulai.
9.     Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya Hb/Ht dan elektrolit
Rasional : indikator kebutuha cairan / nutrisi dan keefktifan terapi dan terjadinya komplikasi
10. Berikan obat sesuai indikasi
Antikolinergik : atropin, propantelin bromida
Vitamin larut dalam lemak : B12, Kalsium
Rasional : mengontorl dan meningkatkan pencernaan dan absorpsi nutrien.
4
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah keperawatan perubahan proses berpikir mengenai kondisi dan pengobatan dapat teratasi dengan kriteria hasil :
·         Berpartisipasi dalam proses belajar
·         Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi / prognosis dan aturan terapeutik
·         Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan
1.    Orienteasikan pasien terhadap waktu, tempat, tanggal dan kejadian disekitar dirinya.
Rasional :meningkatkan pola pikir dan daya ingat klien tentang sesuatu
2.    Berikan stimulasi lewat percakapan dan aktivitas yang tidak bersifat mengancam
Rasional : memudahkan stimulasi dalam batas-batas toleransi pasien terhadap stres
3.    Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit
Rasional : meyakinkan pasien dan keluarga tentang penyebab perubahan kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit
Kolaborasi :
4.    Konsultasikan dengan ahli Psikologi tentang therapy yang cocok untuk masalah klien
Rasional : memperbaiki proses berpikir

5.    IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal
No.DX
Implementasi dan Hasil
Paraf

1
1.      Mengkaji frekuensi, kedalaman pernapasan dan ekspansi dada. Catat upaya pernapasan, termasuk penggunaan otot bantu / pelebaran nasal.
2.      Mengauskultasi bunyi napas dan catat adanya bunyi napas adventisius, seperti krekels, mengi, gesekan pleural.
3.      Meninggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bangunkan pasien turun tempat tidur dan ambulasi sesegara mungkin
4.      Mendorong atau membantu pasien dalam napas dalam dan latihan batuk.
5.      Memberikan oksigen sesuai indikasi
6.      Memberikan humidifikasi tambahan misalnya : nebuliser ultrasonik


2
1.      Memantau frekuensi / irama jantung
2.      Mengauskultasi bunyi jantung. Perhatikan jarak tonus jantung, murmur, gallop S3 dan S4
3.      Mendorong tirah baring dalam posisi semi-fowler
4.      Memberikan tindakan kenyamanan misalnya gosokan punggung dan perubahan posisi dan kativitas hiburan dalm toleransi jantung
5.      Mendorong penggunaan teknik manajemen stres misalnya bimbingan imajinasi, latihan pernapsan.
6.      Menyelidiki nadi cepat, hipotensi, penyempitan tekanan nadi, peningkatan CVP, perubahan tonus jantung, penurunan tingkat kesadaran.
7.      Mengevaluasi keluhan lelah, dispnea, palpitasi, nyeri dada kontinu
8.      Memberikan oksigen sesuai indikasi
Berikan obat-obatan sesuai indikasi misalnya digitalis atau diuretik


3
1.      Mengauskultasi bising usus dan kaji apakah ada nyeri perut, mual atau muntah
2.      Mencatat adanya kulit yang dingin atau basah, perubahan tingkat kesadaran, nadi yang cepat, peka rangsang, nyeri kepala, sempoyongan
3.      Memantau pemasukan maknaan dan timbang berat badan setiap hari
4.      Mencatat muntah mengenai jumlah kejadian atau karakteristik lainnya
5.      Memberikan atau membantu perawatan mulut
6.      Memberikan lingkungan yang nyaman untuk makan contoh bebas dari bau tidak sedap, tidak terlalu ramai, udara yang tidak nyaman
7.      Memberikan informasi tentang menu pilihan
8.      Memberikan cairan IV
9.      Mengawasi pemeriksaan laboratorium, misalnya Hb/Ht dan elektrolit
10.  Memberikan obat sesuai indikasi
Antikolinergik : atropin, propantelin bromida


4
1.      Orienteasikan pasien terhadap waktu, tempat, tanggal dan kejadian disekitar dirinya.
2.      Berikan stimulasi lewat percakapan dan aktivitas yang tidak bersifat mengancam
3.      Jelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa perubahan pada fungsi kognitif dan mental merupakan akibat dan proses penyakit
4.      Konsultasikan dengan ahli Psikologi tentang therapy yang cocok untuk masalah klien.


1.    EVALUASI
Hari / Tanggal
No. DX
Evaluasi
Paraf

1
S :  Klien mengatakan sudah tidak sesak
O : Tanda-tanda vital dalam keadaan normal
Klien tidak terlihat memegangi dada
Klien terlihat napas tanpa bantuan otot tambahan
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan


2
S : Klien tidak mengeluh sesak
Klien mengatakan tidak pusing
Klien mengatakan tidak cepat lelah
O : Klien terlihat tidak sesak
Klien terlihat mukosa dan membran lembab
Klien terlihat tidak pucat dan tonus otot baik
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan


3
S : Klien mengatakan sudah napsu makan kembali
O : Klien terlihat menghabiskan porsi makan
Klien terlihat tobus otot membaik
Klien terlihat rambut rontok berkurang
A : Masalah sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan


4
S : Klien memahami tentang kondisi penyakit klien, proses pengobatan
O : Klien terlihat tidak apatis
Klien terlihat tidak letargi
Klien dan keluarga mampu menersukan program dari pendidikan kesehatan yang di ajarkan di rumah
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar